PROFIL STT CIPASUNG
- Sejarah STT CIPASUNG
Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung (STT Cipasung) merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi formal yang ada di Pondok Pesantren Cipasung Singaparana Tasikmalaya Jawa Barat. Pesantren Cipasung didirikan tahun 1931 oleh almarhum KH. Ruhiat, terletak di desa Cipakat Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, sekitar 100 km dari Kota Bandung. Dalam Perkembangan selanjutnya setelah KH. Ruhiat wafat (1931-1977), perjuangan beliau diteruskan oleh KH. Moh. Ilyas Ruhiat (1977-2007), yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU (1994-1999), KH Dudung Abdul Halim, MA. (2007-2012), dan sekarang dilanjutkan oleh KH. Drs. A. Bunyamin Ruhiat, M.S.I.
Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung didirikan pada tahun 1997, melengkapi lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada di lingkungan Pondok Pesantren Cipasung, mulai dari Paud, TK, MI, SMPI, MTs, SMAI, MAN, dan IAIC.
Pemrakarsa utama berdirinya Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung adalah Drs. H. Abdul Chobir, MT atas anjuran Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung pada masa itu, yaitu KH. Moh. Ilyas Ruhiat. Pendirian kampus ini, juga atas bantuan dan arahan dari tim Institut Teknologi Bandung, serta dorongan dari Prof. Dr. Ginanjar Kartasasmita dan Ir. Fadel Muhammad ketika melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Cipasung.
Nama Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung dari awal berdiri yaitu:
- Idwan Santosa 1997 – 2006
- H. Abdul Chobir, M.T 2006- 2014
- Hj. Ida Nurhalida, M.Pd 2014 – 2018
- H. Abdul Chobir, M.T 2018 – Sekarang
- Tentang Kampus
Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung mendapatkan ijin resmi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan surat keputusan no : 35/D/O/1998 tanggal 25 Mei 1998, tentang pemberian status terdaftar kepada dua program studi untuk pendidikan S1 di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung, yaitu Program Studi Teknik Industri dan Program Studi Teknik Lingkungan.
Dalam sejarah perjalanannya, Program Studi yang tumbuh dan berkembang adalah Program Studi Teknik Industri, yang mendapat akreditasi dari BAN-PT berdasarkan keputusan no : 030/SK/BAN-PT/Aka-XV/S/I/2013. Berlaku selama lima tahun, sejak tanggal 31 Januari 2013 sampai dengan 31 Januari 2018. Reakreditasi ulang berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 3939/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2017 untuk Program Studi Teknik Industri berlaku sejak tanggal 24 Oktober 2017 hingga 24 Oktober 2022.
VISI
Menjadi Sekolah Tinggi Teknologi lima besar di Priangan Timur pada tahun 2024 dan unggul di bidang entrepreneurship yang rahmatan lil ‘alamin
MISI
- Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dengan adil, dan akses yang luas
- Melaksanakan kegiatan penelitian yang bermutu dan relevan dengan potensi lokal
- Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan pembangunan daerah
- Menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang berjiwa entrepreneur, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi
- Menjalin kerja sama dengan institusi lain di tingkat wilayah maupun di tingkat nasional
- Arti Lambang STT CIPASUNG
Lambang STT Cipasung memiliki panjang dan lebar 5 cm dengan gambar, warna dan bentuk sebagai berikut:
Bentuk segitiga digali dari akar budaya lokal dari kata “cipasung” yang berarti masung (kerucut = Bahasa Indonesia). Dalam 2 dimensi, bentuk kerucut tampak seperti segitiga. Segitiga melambangkan menyatunya iman, islam dan ihsan dalam satu kesatuan diri manusia. Segitiga juga melambangkan tiga unsur penting dalam diri manusia yang harus dikerahkan secara optimal dalam kerangka pengabdian seorang hamba, yaitu : rasio, rasa dan karsa.
Warna dasar hijau secara umum melambangkan simbol Islam dalam budaya Indonesia sekaligus juga melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
Lima lengkungan dalam segitiga melambangkan lengkungan bangunan mesjid tempat bersujud seorang hamba kepada Allah SWT. Lengkungan-lengkungan itu semakin mengecil dan menggambarkan menuju titik yang satu, yaitu Allah SWT. Jumlah lengkungan yang lima menggambarkan pondasi rukun Islam yang lima, dan lima dasar negara Pancasila sebagai pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.